Sunday, September 2, 2012

Di Mana Merdeka


Suara merdeka,
Ingin sekali aku dengar,
Tapi bukan ini masanya,
Aku merdeka saat saudara-saudaraku merdeka,
Aku bebas saat saudara-saudaraku bebas dijajah,
Saat suara-suara sibuk melaungkan merdeka,
Aku terdengar pekik suara saudara-saudaraku di sana,
Saat malam benderang disinari cahaya,
Malam saudara-saudaraku bertemankan hujahan peluru buta,
Saat berkibar bendera diangkat,
Saudara-saudaraku sibuk mengangkat senjata,
Saat orang-orang kenamaan dijulang,
Mayat saudara-saudaraku berselerak bergelimpangan,
Merdeka?
Ingin sekali aku berteriak,
Namun,
Aku tidak mampu,
Aku kelu,aku kaku,aku malu.

Oh celaka, oh durjana,
Sekadar itukah yang mampu aku katakan?
Aku gila,menggila,ketawa sendiri,
Mencermin diri,
Terkesankah kata-kataku?
Pada hati-hati batu musuh di sana,
Yang menyeksa,menindas dan membunuh saudara-saudaraku?
Tidak,sesekali tidak,
Namun ku yakin,
Masih ramai saudaraku di sini,
Yang sedia membantu,yang sedang menyeru,
Doa,
Hanya itu senjata yang ada,
Hulurkan bersama,
Semoga sampai kepada mereka,
Pertolongan dari seluruh dunia.

Itu di sana,
Di sini apa ceritanya?

Negara merdeka,
Bebas merdeka,
Bebas melakukan apa saja,
Bebas melakukan apa disuka,
Oh tidak,
Aku lupa,
Hanya yang berharta bebas,
Yang miskin tertindas,
Yang berpangkat diangkat,
Yang batil dinobat,
Yang hak dihambat,
Yang beragama?
Hanya surau dan masjid tempatnya,
Tempat untuk memerdekakan hati dan rohani,
Dari jajahan nafsu,
Dari belenggu iblis,
Tapi masih tidak merdeka,
Dari hasad dengki, busuk hati manusia,
Yang menyekat kebebasan,
Aku tersekat, aku terikat,
Di telan mati emak, diluah mati bapak,
Dunia oh dunia,
Manakah tempat selamat?

Wahai syuhada,
Bergembiralah di sisi Tuhanmu,
Akhirnya dirimu telah merdeka,
Merdeka yang sebenar-benarnya.

CTM

No comments:

Post a Comment